Minggu, 17 November 2019

Teknologi Untuk Membangun Budaya Keselamatan

Studi kasus: Menggunakan Teknologi Untuk Membangun Budaya Keselamatan

10 tahun yang lalu, sistem kesehatan universitas virginia persemakmuran memulai perjalanan keselamatan dengan visi menjadi sistem kesehatan paling aman di Amerika. Tujuannya, tidak ada kejadian bahaya yang dapat dicegah untuk pasien, karyawan, dan pengunjung. Sementara keselamatan dan kualitas selalu menjadi bagian dari budaya kami, fokus kami adalah kepatuhan pada standar peraturan negara bagian, federal, dan komisi gabungan. Kami menerapkan proses untuk memenuhi persyaratan ukuran inti, menciptakan program pencegahan jatuh, dan membentuk tim respons cepat. Kami menerapkan proses untuk memenuhi persyaratan ukuran inti, menciptakan program pencegahan jatuh, dan membentuk tim respons cepat. 

Bagaimana kita dapat benar-benar mencapai visi kami dalam menawarkan pasien perawatan kesehatan teraman di negara ini? 

Pada tahun 2008, 5 tahun perjalanan kami, tim kepemimpinan kami memutuskan bahwa kami perlu mempercepat laju peningkatan kualitas dan keselamatan. Alih-alih berpikir secara vertikal, kami perlu berpikir secara horizontal di semua program yang ada untuk menciptakan budaya keselamatan yang sejati. Sistem kesehatan universitas Virginia persemakmuran memutuskan untuk mengimplementasikan ekspektasi perilaku untuk mencegah kesalahan dan mengelola organisasi menggunakan model kinerja reliabilitas tinggi, satu kerja tim, komunikasi, dan kolaborasi. Kami percaya bahwa dengan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan kami untuk merancang proses yang aman dan menggunakan teknologi secara tepat, organisasi kami akan menjadi lebih andal dan lebih aman bagi pasien, anggota tim, dan pengunjung kami.


Perubahan Perilaku
Sistem Kesehatan Universitas Virginia Persemakmuran mengembangkan strategi perubahan perilaku 'keselamatan pertama setiap hari' untuk menantang semua staf untuk memikirkan keselamatan pertama-tama, setiap hari. Strategi ini termasuk:
  • Komitmen pemimpin senior terhadap keselamatan melalui pembulatan harian pada unit klinis dan diskusi dengan perawat tentang keselamatan 
  • Pengakuan anggota staf oleh chief executive officer untuk perilaku aman 'sehari-hari' dan pencegahan kesalahan untuk mencegah bahaya dan melaporkan nyaris celaka. Lebih dari 140 karyawan telah diakui sejak 2008. Contoh bintang keselamatan ditampilkan di setiap komputer di seluruh organisasi menggunakan sistem screen saver kami, Net Presenter. Lebih dari 12.000 karyawan dan dokter telah menyelesaikan pelatihan tentang prinsip-prinsip keselamatan dan cara mencapai peningkatan berkelanjutan. Semua perawat dilatih secara khusus dalam semua aspek kerja tim yang efektif, komunikasi, dan manajemen hubungan. Model praktik profesional keperawatan memberikan dasar tata kelola bersama dan mendukung nilai-nilai kepedulian, pengetahuan, kepemimpinan, dan kolaborasi. 
  • 50 perawat klinis melayani secara sukarela sebagai juara keselamatan dan memberikan pelatihan sebaya tentang penggunaan perilaku yang aman dan strategi pencegahan kesalahan 
  • Panggilan konferensi harian 15 menit yang inovatif yang meninjau status keselamatan lebih dari 30 area operasional rumah sakit. Dalam format roll-call, setiap area melaporkan kekhawatiran seperti pasien yang ditahan di unit gawat darurat, pasien jatuh, pasien dalam pengekangan, untuk pasien pada tindakan pencegahan bunuh diri. Cedera anggota tim dan paparan darah dan cairan tubuh juga ditinjau. Panggilan 15 menit ini membuat para pemimpin terhubung dengan operasi-operasi garis depan dan fokus pada keselamatan. Kekhawatiran segera diatasi, dan tindak lanjut dilaporkan ke seluruh sistem kesehatan pada panggilan hari berikutnya. Ratusan anggota staf berpartisipasi dalam panggilan ini setiap hari.


Pendekatan Teknis 
Teknologi telah memainkan peran utama dalam kemampuan Sistem Kesehatan Universitas Virginia Persemakmuran untuk memberikan perawatan pasien yang lebih aman. Setiap hari, lebih dari 2,5 juta transaksi diproses melalui catatan kesehatan elektronik kami, diberdayakan oleh Cerner. Sistem Kesehatan Universitas Virginia Persemakmuran perawat memiliki dokumentasi yang tersedia di ujung jari mereka tentang kontinum penuh perawatan pasien. 
Ini menghemat waktu yang berharga dan, yang lebih penting, menciptakan lingkungan yang lebih aman karena perawat dapat memperoleh data pasien yang tepat waktu dan akurat dari semua disiplin ilmu di seluruh rangkaian perawatan. Juga, mengakui bahwa data harus ditindaklanjuti untuk mencapai hasil yang lebih baik, kami telah mengimplementasikan 653 peringatan aktif untuk memberikan dukungan keputusan klinis. Sistem dapat memberikan pemeriksaan silang untuk perawat, memperingatkan tentang interaksi obat negatif, atau menawarkan panduan yang dapat mengurangi komplikasi pasien. 
Terlebih lagi, perawat Sistem Kesehatan Universitas Virginia Persemakmuran dapat melihat dasbor keselamatan yang mengidentifikasi situasi berisiko tinggi atau informasi risiko keselamatan pasien. Unit perawatan melakukan huddle harian dan menggunakan papan pengaman sebagai bagian dari huddle mereka. Untuk semua pasien dalam satu unit, dasbor menampilkan pada satu layar indikator kunci dari status perawatan dan kesehatan pasien, seperti risiko jatuh, kebutuhan untuk pengekangan fisik, kateter urin, dan saluran drainase (yang semuanya meningkatkan risiko infeksi), dan pesanan medis yang terlambat. 
Dengan kemampuan ini untuk dengan cepat menilai pasien yang berisiko, perawat dapat melakukan intervensi sebelum masalah terjadi. Dasbor diakses lebih dari 300 kali sehari, dan indikator inti yang ditampilkan telah menunjukkan peningkatan yang terukur. Sebagai contoh, kami telah mengurangi tingkat jatuh dan turun pasien dengan cedera hingga 50%. Dasbor telah menyebabkan pendidikan tambahan di seluruh organisasi dalam trombosis vena dalam, pengurangan tekanan ulkus, dan penggunaan pengekangan fisik. 
Mungkin contoh paling menarik dari peningkatan teknologi yang efektif untuk meningkatkan perawatan adalah Sistem Peringatan Dini Medis dan Sistem Peringatan Dini Pediatrik kami. Terinspirasi oleh salah satu pasien pediatri kritis kami, kami menyadari perlunya perawat untuk memiliki sistem pemantauan real-time yang terus menerus mengukur ketajaman dan keparahan pasien. Menggunakan informasi mengidentifikasi pasien yang paling kritis dan dekompensasi dan memberikan masing-masing skor. Dokter menggunakan informasi untuk campur tangan secara proaktif dan meningkatkan perawatan. Hasil untuk tahun pertama luar biasa. menggunakan data sebagai kompas untuk memandu prioritas pasien tersulit kami. Tidak menunggu untuk dipanggil jika pasien dalam kesulitan. Sebagai gantinya, tim mengakses skor MEWS / PEWS pada perangkat seluler dan bergerak di samping tempat tidur untuk menilai dan mengintervensi kadang-kadang, di depan tim utama dan perawat. Sejak meluncurkan MEWS / PEWS, telah terjadi penurunan 5% dalam mortalitas di rumah dan 30% penurunan dalam penangkapan kardiopulmoner di luar unit perawatan intensif. Di Sistem Kesehatan Universitas Virginia Persemakmuran, kami menganggapnya sebagai kehormatan dan hak istimewa untuk merawat warga komunitas kami. Terserah kepada kita untuk memastikan pekerjaan kita mencapai hasil yang layak dan diharapkan pasien. Dokter selalu bekerja keras. Sekarang, kami bekerja lebih cerdas juga, bermitra dengan kolega interprofesional, pakar teknologi, dan yang paling penting, pasien untuk memberikan perawatan kesehatan yang efisien dan efektif serta menciptakan populasi yang lebih sehat. 

Deb Zimmermann adalah kepala perawat dan wakil presiden Layanan Perawatan Pasien di Virginia Commonwealth University Health System di Richmond, dan ketua Komisi Pusat Kredensial Perawat Amerika tentang Program Pengenalan Magnet.




Sekiaaan dari aku yaa
Maaf masih belajar✌

Rabu, 09 Oktober 2019

Konsep Dasar Sistem Informasi Kesehatan


Halloooo semuanya Assalamu'alaikum🤩
Di blog aku kali ini aku bakalan ngebahas tentang konsep dasar sistem informasi kesehatan nii🤩Naah sesuai dengan judul, kira-kira teman-teman semua pada tau gak sistem informasi kesehatan itu apa? Ayuuuk kita belajar sama-sama😊

Jadi teman-teman sistem Informasi Kesehatan itu merupakan salah satu bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu  negara. Kemajuan atau kemunduran Sistem Informasi Kesehatan selalu berkorelasi dan mengikuti perkembangan Sistem Kesehatan, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bahkan  mempengaruhi Sistem Pemerintahan yang berlaku di suatu negara lo.

Nah sistem informasi kesehatan  merupakan salah  satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional  (SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan  acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan,  pedoman dan arahan penyelenggaraan  pembangunan kesehatan serta pembangunan  berwawasan kesehatan

Nahh selanjutnya niih kita masuk ke dasar hukumnya niih teman-teman😎
I. Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
Dasar hukum pengembangan sistem informasi kesehatan di Indonesia:
1. Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan. 

Desentralisasi pelayanan publik merupakan salah satu langkah strategis yang cukup populer dianut oleh negara-negara di Eropa Timur dalam rangka mendukung terciptanya good governance. Salah satu motivasi utama diterapkan kebijaksanaan ini adalah bahwa pemerintahan dengan sistem perencanaan yang sentralistik seperti yang telah dianut sebelumnya terbukti tidak mampu mendorong terciptanya suasana yang kondusif bagi partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan pembangunan. Tumbuhnya kesadaran akan berbagai kelemahan dan hambatan yang dihadapi dalam kaitannya dengan struktur pemerintahan yang sentralistik telah mendorong dipromosikannya pelaksanaan strategi desentralisasi.

2. Kepmenkes RI Nomor 511 tahun 2002 tentang Kebijakan Strategi Pengembangan Sistim Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 tahun 2007 tentang Pengembangan Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional

Ketiga Keputusan Menteri Kesehatan tersebut dikembangkan menjadi berbagai strategi, yaitu:
1. Integrasi dan simplifikasi pencatatan dan pelaporan yang ada
2. Penetapan dan pelaksanaan sistim pencatatan dan pelaporan
3. Fasilitasi pengembangan sistim-sistim informasi kesehatan daerah
4. Pengembangan teknologi dan sumber daya
5. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk manajemen dan pengambilan keputusan
6. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk masyarakat
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 tahun 2007 tentang Pengembangan Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional

Nah berdasarkan keputusan tersebut, direncanakan beberapa indikator pencapaian setiap tahunnya, yaitu:
1. Terselenggaranya jaringan komunikasi data integrasi antara 80% dinas kesehatan kabupaten/kota, dan 100% dinas kesehatan provinsi dengan Kementerian Kesehatan

2. Terselenggaranya jaringan komunikasi data online terintegrasi antara 90% dinas kesehatan kabupaten/kota, 100% dinas kesehatan provinsi, 100% rumah sakit pusat, 100% Unit Pelaksana Teknis Pusat dengan Kementerian Kesehatan

3. Terselenggaranya jaringan komunikasi data online terintegrasi antara seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi, Rumah Sakit dan UPT Pusat dengan Kementerian Kesehatan

Dari beberapa hal tersebut, maka pemerintah berupaya mengembangkan sistim informasi kesehatan yang sesuai dengan keunikan dan karakteristiknya. Pengembangan sistim informasi kesehatan daerah melalui perangkat lunak atau website, seperti: SIMPUS, SIMRS, SIKDA, dsb.

II. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
Pembicaraan mengenai sistem informasi kesehatan sering kali dikaitkan dengan kegiatan pengumpulan data penyakit maupun keluaran (output) pelayanan kesehatan. Namun, Sauerborn dan Lippeveld (2000) menyarankan menggunakan pendekatan yang dilakukan oleh sektor industri untuk memahami sistem informasi kesehatan.

Di jajaran kesehatan terdapat bebagai macam sistem informasi yang selama ini belum terintegrasi dengan baik dalam suatu Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). Oleh karena itu, maka strategi pertama yang perlu dilakukan dalam rangka pengembangan SIKNAS adalah pengintegrasian sistem – sistem informasi tersebut.

Dengan integrasi ini diharapkan semua sistem informasi yang ada akan bekerja secara terpadu dan sinergis membentuk suatu SIKNAS. Yang dimaksud dengan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) mencakup SIK yang dikembangkan di unit – unit pelayanan kesehatan (khususnya Puskesmas dan rumah sakit), SIK kabupaten/kota, dan SIK provinsi. Sehingga tujuan akhir sistem informasi kesehatan bukanlah untuk mengumpulkan data dan informasi melainkan memperbaiki tindakan (improve action).

Oleh karena itu, sistem informasi kesehatan dapat didefinisikan sebagai seperangkat komponen dan prosedur yang terorganisasi dengan tujuan untuk menghasilkan informasi untuk memperbaiki keputusan manajemen di semua tingkatan organisasi sistem pelayanan kesehatan.

Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
1. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
2. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan)
3. Health worksforce (tenaga medis)
4. Health system financing (sistem pembiayaan kesehatan)
5. Health information system (sistem informasi kesehatan)
6. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)

Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. 

Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di Puskesmas atau Rumah Sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.

III. Tujuan Sistim Informasi Kesehatan
Tujuan dari dikembangkannya sistim informasi kesehatan adalah:
1. Sistim informasi kesehatan (SIK) merupakan subsistem dari Sistim Kesehatan Nasional (SKN) yang berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan keputusan di setiap jenjang adminisratif kesehatan baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat pelaksana teknis seperti Rumah Sakit ataupun Puskesmas

2. Dalam bidang kesehatan telah banyak dikembangkan bentuk-bentuk Sistem Informasi Kesehatan (SIK), dengan tujuan dikembangkannya berbagai bentuk SIK tersebut adalah agar dapat mentransformasi data yang tersedia melalui sistem pencatatan rutin maupun non rutin menjadi sebuah informasi.

Adapun Tujuan utama dari Sistem Informasi Kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan 
2. Mengetahui tingkat status kesehatan masyarakat 
3. Sebagai dasar evidence based bagi sistem kesehatan 
4. Sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan dalam manajemen kesehatan

IV. Manfaat Sistim Informasi Kesehatan
World Health Organisation (WHO) menilai bahwa investasi sistem informasi kesehatan mempunyai beberapa manfaat antara lain:
1. Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya

2. Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan

Adapun manfaat adanya sistim informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan diantaranya:
1. Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan
2. Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang berobat
3. Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja secara terstruktur)

V. Perkembangan
Perkembangan informasi kesehatan di Indonesia telah mengalami tiga pembagian masa sebagai berikut:
1. Era manual (sebelum tahun 2005)
2. Era transisi (tahun 2005 – 2011)
3. Era komputerisasi (mulai tahun 2012)

Masing-masing era sistim informasi kesehatan memiliki karakteristik yang berbeda sebagai bentuk adaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam upaya mengatasi fragmentasi data, pemerintah sedang mengembangkan aplikasi yang disebut dengan Sistim Aplikasi Daerah (Sikda) Generik. Sistim Informasi Kesehatan berbasis Generik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Input pencatatan dan pelaporan berbasis elektronik (computerized)

2. Input data hanya dilakukan di tempat adanya pelayanan kesehatan

3. Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan satu kali)

4. Akurat, tepat, hemat sumber daya (efisien) dan transparan. Terjadi pengurangan beban kerja sehingga petugas memiliki waktu tambahan untuk melayani pasien atau masyarakat.

Dalam perkembangannya sistim informasi kesehatan dapat dikelompokkan menjadi dua (berdasarkan pada karakteristik integrasi sistim informasi), yaitu:
1. Sistem informasi yang mempunyai derajat integritas internal yang tinggi
a. Sistim informasi rekam medis elektronik
b. Sistim informasi manajemen dokumen
c. Sistim informasi farmasi
d. Sistim informasi geografis
e. Sistim pendukung pengambilan keputusan kesehatan
f. Sistim informasi eksekutif
g. Data warehouse dan datamining

2. Sistem informasi yang mempunyai derajat integrasi eksternal yang tinggi
a. Telemedicine
b. Internet, intranet, ekstranet
Sistem informasi kesehatan publik.


VI. Batasan Sistem Informasi Kesehatan
1. Sistem informasi kesehatan adalah mekanisme pengumpulan, pengolahan, analisis dan pengiriman informasi yang dibutuhkan untuk mengorganisasikan dan mengoperasikan pelayanan kesehatan dan juga untuk penelitian dan pelatihan.

2. Sistem informasi kesehatan adalah sejumlah komponen dan prosedur yang terorganisir dengan tujuan untuk menghasilkan informasi untuk meningkatkan keputusan manajemen pelayanan kesehatan pada setiap tingkat sistem kesehatan.

VII. Komponen Sistem Informasi Kesehatan
Seperti sistem lainnya, sistem informasi kesehatan terdiri dari komponen yang saling berhubungan yang dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu:
1. Proses Informasi
    a. Pengumpulan Data
    b. Pengiriman Data
    c. Pengolahan Data
    d. Analisis Data
    e. Penyajian Informasi

2. Manajemen Sistem Informasi
    a. Sumber daya SIK: hardware, software,                  brainware.
    b. Aturan-aturan organisasi

VIII. Masalah-masalah Sistem Informasi Kesehatan
Saat ini Sistem Informasi Kesehatan (SIK) masih terhambat serta belum mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, sehingga SIK masih belum menjadi alat pengelolaan pembangunan kesehatan yang efektif. Hal ini disebabkan karena beberapa Kondisi berikut ini:
1. Pengumpulan informasi yg tidak relevan 
2. Kualitas data yg buruk 
3. Duplikasi data 
4. Kurangnya umpan balik 
5. Penggunaan informasi yg kurang optimal

Menurut Bambang dkk (1991) terdapat beberapa masalah pada sistem informasi kesehatan di Indonesia di antaranya:
1. Data yang harus dicatat dan dilaporkan di unit-unit operasional sangat banyak, sehingga  beban para petugas menjadi berat.

2. Proses pengolahan data menjadi lama, sehingga hasil pengolahan data menjadi lama, menyebabkan hasilnya menjadi tidak tepat waktu ketika disajikan dan diumpanbalikkan.

3. Data yang dikumpulkan terlalu banyak dibanding kebutuhannya, maka banyak data yang akhirnya tidak dimanfaatkan.


Dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat memberikan kemudahan dalam pengguatan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Saat ini sudah ada kebutuhan-kebutuhan untuk memanfaatan TIK dalam SIK (eHealth) agar dapat meningkatkan pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

IX. Contoh Sistim Informasi Kesehatan
Adapun bentuk-bentuk atau contoh dari Sistem Informasi Kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Rekam medis
2. Sistem pencatatan dan pelaporan
3. SIMPUS
4. SIRS
5. SIM
6. Surveilans 
7. Pemantauan wilayah setempat (PWS)
8.Sistem kewaspadaan dini (early warning system)
9. Sistem informasi geografik

Yupp itu tadi pembahasan tentang konsep dasar sistem informasi kesehatan😊semoga dengan adanya blog ini bisa membantu teman-teman semua yaa🤩
Mohon maaf masih banyak kekurangan ya teman-teman😊😊😊


Masih belajar✌

Konsep Dasar Sistem Informasi

Halloooo Assalamu'alaikum gaees😁balik sama aku lagi nii, semoga kalian gak bosen yaa di blog aku😂
Okk kali ini sesuai judul yaa aku mau ngebahas tentang KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI nii. Kira-kira ada yang tau gak? Okk yuuk kita belajar sama-sama😎

Sistem Informasi
Jadi gaees yang dimaksud dengan sistem informasi itu tidak harus melibatkan komputer ya. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer atau (Computer-Based Information Systems atau CBIS). Nah, dalam prakteknya istilah sistem infor­masi lebih sering dipakai tanpa embel-embel berbasis komputer ya walaupun dalam kenyataannya komputer merupakan bagian yang penting. Nah dalam hal ini, yang dimaksudkan dengan sistem informasi adalah sistem informasi yang berbasis komputer.

O’brian (2005) menjelaskan bahwa Sistem Informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Nah itu menurut O'brian yaa, sedangkan Menurut Tejoyuwono (2006), sistem informasi merupakan suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tata cara penggunaannya yang mencakup lebih jauh daripada sekedar penyajian.

Nah, setiap sistem informasi itu menyajikan tiga aspek pokok looh:
1.Pengumpulan dan pemasukan data,
2.Penyimpanan dan pengambilan kembali (retrieval) data
3.Penerapan data, yang dalam hal sistem informasi termasuk penayangan (display) data.

Dalam konsep dasar sistem informasi, aktifitas dasar sistem informasi menurut Laudon (2010) adalah sebagai berikut :
1.Input, Melibatkan pengumpulan data mentah dari dalam organisasi atau dari lingkungan eksternal untuk pengolahan dalam suatu sistem informasi.
2.Process, Melibatkan proses mengkonversi input mentah ke bentuk yang lebih bermakna.
3.Output, Mentransfer proses informasi kepada orang yang akan menggunakannya atau kepada aktivitas yang akan digunakan.
4.Feedback, Output yang di kembalikan ke anggota organisasi yang sesuai untuk kemudian membantu mengevaluasi atau mengkoreksi tahap Input.

Nah laluu disini kita akan membahas tentang komponen sistem informasi yaaaa


Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi berdasarkan Burch dan Grudnisky (1986), seperti dikutip oleh Jogianto (1999) disebut dengan istilah blok bangunan yang terdiri dari:
1.Blok masukan
merupakan input data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk di dalamnya adalah metode-metode dan media yang digunakan, biasanya berupa dokumen-dokumen dasar.

2.Blok model
Yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3.Blok keluaran
Merupakan produk sistem informasi berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4.Blok teknologi
Merupakan perangkat kerja untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi, perangkat lunak, dan perangkat keras.

5.Blok basis data
Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk mengubahnya.

6.Blok kendali
Merupakan mekanisme yang dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat cepat diatasi.
Nahh itu tadi komponen sistem informasi😎sampai disitu udah ada yang paham gak kira-kira😁okk aku anggap sudah paham yaa🤩

Nah sekarang kita masuk ke jenis-jenisnya yaa gaes😎cuussss
Jenis-jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk berbagai tujuan, sehingga terdapat beberapa jenis sistem informasi, di antaranya:
1.Sistem pengolahan transaksi
Sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin dan inventarisasi. Sistem ini merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan  organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.

2.Sistem otomasi perkantoran
Sistem yang dipakai untuk menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mengubah data atau menggantikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, kepada organisasi dan kadang-kadang di luar itu.

3.Sistem kerja pengetahuan
Sistem yang mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor untuk membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka menerapkannya pada organisasi atau masyarakat.

4.Sistem informasi manajemen
Merupakan sistem yang menghasilkan informasi untuk kepentingan manajerial atau proses-proses manajemen (perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian) kegiatan organisasi.

5.Sistem pendukung keputusan
Merupakan sistem informasi terkomputerisasi di atas sistem informasi manajemen yang lebih menekankan pada fungsi mendukung pengambilan keputusan di seluruh tahapnya, walaupun keputusan akhir masih tetap wewenang khusus pembuat keputusan.

6.Sistem ahli dan kecerdasan buatan
Merupakan sistem yang menggunakan pendekatan kecerdasan buatan untuk menyelesaikan masalah melalui pengguna bisnis dan secara efektif menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam suatu organisasi.


Naaah gaes itu tadi pembahasan tentang KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI😊semoga pembahasan ini bisa bermanfaat yaa untuk kalian semua yang membaca di blog akuu😊 

Oiyaaa tolong dong di comment kira-kira ada masukan dan saran dari kalian😊🤩😊
Mohon maaf ya kalo masih banyak kekurangan😊semoga pembahasan ini membantu😁


Masih belajar✌




Rabu, 02 Oktober 2019

Konsep Dasar Informasi


Hallo Assalamu'alaikum temen-temen😍balik lagi sama akuu theoni. Naaah kemaren kan kita udah bahas ni tentang pengenalan sistem, naaah sekarang yang akan mau aku bahas yaitu tentang KONSEP DASAR INFORMASI niih.
Naaah kira-kira kalian semua udah pada tauu belum??? Kalau belum tauu yukkk cuuusssss kita belajar😎

Kira-kira informasi itu apa siih?🤔 Nah disini ada pengertiannya🤩cuuuusssss bacaaaaa....
Pengertian Informasi
Informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sebuah keputusan yang baik pasti didukung oleh informasi yang jelas dan valid. Ingat ya gaees HARUS JELAS DAN VALID😁. Naaahh ini Menurut McFadden, dkk (1999) dalam Kadir (2014) mendefinisikan bahwa informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Nah jadi kesimpulannya itu bahwa informasi adalah data yang telah diproses sehingga memiliki manfaat bagi organisasi. Jadi secara konsep data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Gituuu looh gaees😁

Jadi gaesss dalam sebuah organisasi itu informasi dialirkan secara mendatar maupun vertical. Dimana pada arah mendatar, informasi digunakan untuk mendukung kegiatan operasional yang berupa informasi rinci tentang transaksi, pembelian barang, tagihan hutang, dan penggunaan bahan-bahan mentah. Informasi yang mengalir pada level manajemen berbentuk vertical, dimana semua informasi akan mengalir ke setiap manajemen. Sedangkan arus informasi yang mengalir keatas adalah informasi tentang ringkasan kinerja operasional. 
Naaah udah pada paham beluum😎paham lah yaaa😁🤩

Okkk sekarang kita masuk ke ciri-cirinya niih gaees. Yuuk cuusssss bacaaa😎
Disini Menurut Davis (1999) dalam Kadir (2014) sebuah Informasi memiliki ciri-ciri seperti berikut :
1. Benar atau salah
Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti informasi itu benar

2. Baru
Informasi yang benar-benar baru bagi pengguna

3. Tambahan
Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.

4. Korektif
Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

5. Penegas
Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

Naaah selanjutnya ada karakteristik data niih. Cuuuussss😁
Karakteristik Data dan Informasi
Data dan informasi mempunyai banyak sifat. Istilah karakteristik data atau informasi biasa digunakan untuk menyatakan hal ini.
Naah Menurut Alter (1992) dalam Kadir (2014) ada beberapa karakteristik data atau informasi, yaitu :
1. Tipe Data
Ada berbagai jenis tipe data, dimana setiap tipe data memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga harus disesuaikan dengan kebutuhan informasi.

2. Akurasi/Presisi
Akurasi menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan keandalan atau reliabilitas informasi. Informasi yang benar-benar bebas dari kesalahan dikatakan sangat akurat. Sedangkan presisi berkaitan dengan tingkat kerincian/detail suatu informasi.

3. Usia
Usia informasi menyatakan lama waktu sejak informasi dihasilkan hingga sekarang. Ada dua aspek yang mempengaruhi usia informasi, yaitu interval dan keterlambatan. Informasi yang dihasilkan secara periodis misalkan harian, mingguan, dll disebut interval. Sedangkan keterlambatan adalah lamanya waktu berlalu setelah akhir suatu interval sampai informasi tersebut berada di tangan penerima.

4. Rentang Waktu
Rentang waktu menyatakan selang waktu yang digunakan untuk mencakup data. Dalam hal ini rentang waktu dapat beroperasi di masa lalu, masa sekarang atau masa mendatang.

5. Tingkat Keringkasan dan Kelengkapan
Penyampaian informasi harus sesuai dengan kebutuhan, sehingga informasi harus diringkas sesuai dengan kebutuhan penerima. Akan tetapi informasi yang diringkas harus tetap menjaga akurasi dan kelengkapan dari informasi.

6. Kemudahan akses
Agar informasi dapat diterima oleh pemakai dengan lancar, kemudahan akses terhadap informasi harus terjamin. Oleh karena itu, pihak-pihak yang berkompeten dengan informasi biasanya dilengkapi dengan komputer pribadi yang terhubung dengan server, yang menyimpan data, untuk memudahkan pengaksesan informasi.

7. Sumber
Sumber informasi dapat berasal dari internal maupun external. Sumber internal berasal dari perusahaan itu sendiri, sedangkan sumber external berasal dari lingkungan sekitar organisasi (luar perusahaan).

8. Relevansi/Nilai
Relevansi berarti bahwa informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakai. Relevansi informasi untuk setiap pemakai berbeda-beda sesuai dengan tingkatan manajemen dan bidangnya.
Okkk sampai disitu sudah paham yaa😎

Okkk naah selanjutnya kita bahas mengenai 
Nilai dan Kualitas Informasi niih
Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan informasi. Suatu informasi akan bernilai jika manfaatnya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi tersebut. Untuk memudahkan pemahaman tentang nilai sebuah informasi. berikut ini adalah contoh sebagaimana dikutib dalam Kadir (2014). 
Seorang manajer dihadapkan pada persoalan untuk membeli beberapa barang yang kebetulan dapat dipasok oleh sejumlah perusahaan. Katakanlah, harganya sama. Seandainya, manajer bisa memperoleh informasi tentang kinerja setiap pemasok, ketidakpastian terhadap pemasok yang tidak cocok menjadi berkurang. Katakanlah, kemudian ia mendengar bahwa perusahaan X juga membeli produk serupa dengan mengeluarkan biaya untuk melakukan komunikasi, ia bisa memperoleh informasi para pemasok yang direkomendasi. Nah pada kondisi ini, informasi yang diperoleh ini memiliki nilai informasi yang tinggi karena biaya tambahan yang dikeluarkan tidak seberapa, tetapi manfaatnya besar.
Selain nilai dari informasi, kualitas informasi juga perlu diperhatikan. Istilah kualitas informasi terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Kualitas informasi sering diukur berdasarkan tiga hal berikut ini :
1. Relevansi
2. Ketepatan waktu, dan
3. Akurasi.

Pemakai Informasi
Dalam sebuah organisasi, informasi hampir dipakai disetiap tingkatan organisasi, namun pemakai yang paling banyak menggunakan informasi adalah manajemen tingkat atas. Informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang didapat baik dari sumber internal maupun eksternal dan dalam bentuk formal maupun nonformal.
Nah ini Menurut  Alter (1992) dalam Kadir (2014) ada enam jenis informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen, yaitu :
1. Informasi Penyejuk
Informasi penyejuk biasanya berisi laporan kegiatan dan perkembangan bisnis yang ada dalam organisasi. Informasi ini berguna bagi manajer untuk mengetahui kondisi organisasi yang telah berlangsung.

2. Peringatan
Peringatan adalah informasi yang memberitahukan pimpinan organisasi tentang sesuatu yang tidak biasa atau proses yang mungkin membutuhkan tindakan/penyelesaian. Peringatan sedini mungkin sangat diperlukan agar masalah bisa lebih cepat diselesaikan.

3. Indikator Kunci
Berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisasi, seperti level keluhan pelanggan, yang digunakan untuk memelihara pengendalian perusahaan dan mengidentifikasi permasalahan.

4. Informasi Situasional
Informasi terkini tentang kegiatan yang sedang dikerjakan, masalah atau isu penting yang memerlukan perhatian manajerial.

5. Gosip
Informasi yang berasal dari sumber seperti pihak industry yang terkadang berguna untuk menangani suatu masalah.

6. Informasi External
Adalah informasi yang berasal dari luar departemen atau perusahaan.


Naaah gaeees itu dia tadi tentang konsep dasar informasi, sampai disitu udah pahamkan?🤔pasti paham dong yaaa🤩
Nah mungkin sampai disini duluu yaaa pembahasannya tentang KONSEP DASAR INFORMASI😁
Maaf banget kalau banyak kekurangannyaa✌

Masih belajar😁✌

Kamis, 26 September 2019

Pengenalan Sistem

Pengenalan Sistem 

Assalamu'alaikum, kenalin aku theoni mahasiswa keperawatan di universitas batam. Kali ini aku mau share tentang apa itu sistem. Nah untuk lebih lanjutnya silahkan dibacaaa😎
Apa itu sistem?  
Nah dibawah ini adalah pengertian dari sistem, 
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Kadir, 2014). Kata system sendiri berasal dari Bahasa latin (Systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang berarti sebuah kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energy untuk mencapai suatu tujuan. 
Nah dalam sebuah system itu setiap elemen atau komponen harus saling memberikan manfaat demi tercapainya tujuan dari system itu sendiri.  Nah kalo misalnya salah satu sistem itu tidak memberi manfaat gimana? Jika dalam sebuah system terdapat komponen atau elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan, maka elemen atau komponen tersebut bukan bagian dari system. 
Harus diinget bahwa sistem itu tidak akan dapat bekerja kalau dengan satu bagian aja, jadi kolaborasi dari seluruh elemen dan sub system sangat diperlukan. Setiap elemen memiliki mekanisme dan fungsi sendiri. Dengan kolaborasi bersama maka sebuah system dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Sistem sendiri dapat berupa abstrak (tidak terlihat) atau komponen nyata (nampak). Karena system merupakan alat yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, bahkan system bisa juga menjadi tujuan itu sendiri. Sebuah system tidak bisa berdiri sendiri, sehingga perlu dibuat dengan diawali sebuah perencanaan yang baik, agar mampu mencapai tujuannya.
Naah sampai disitu ada yang paham gak niih🤔

Ok selanjutnya kali ini kita akan membahas tentang subsistem nih. Ada yang tau gak subsistem itu apa?gimana? Kalau belum tau yuuk cuuusss😁

Apa itu Subsistem?
Ok, tadi udah dijelasin juga apa itu sistem. Kalau sistem itu kan sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Nah sekarang kita membahas tentang subsistem. Cuussss
Subsistem yaitu suatu sistem umumnya tersusun atas sejumlah sistem-sistem yang lebih kecil. Sistem-sistem kecil yang berada dalam suatu sistem itu disebut dengan subsistem. Subsistem adalah bagian dari system yang secara mandiri membentuk system yang memiliki peran lebih kecil dari pada system. Dan suatu sistem yang lebih besar akan disebut dengan supersistem. Garis-garis yang menghubungkan antar subsistem pada gambar diatas disebut antarmuka atau penghubung system. Antarmuka subsistem merupakan hal yang penting, karena tanpa antarmuka ini system hanya berisi sekumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan.
Secara prinsip, antarmuka subsistem berupa masukan dan keluaran. Dalam praktiknya, sebuah subsistem bisa saja hanya memberikan keluaran atau hanya menerima masukan. Sedangkan suatu antarmuka tidak hanya menyatakan aliran data, melainkan juga melakukan suatu proses.

Memiliki Input atau Masukan Sistem
Karakteristik berikutnya dari sebuah sistem informasi adalah sistem input atau masukan. Input system atau sistem masukan ini meruapakan jenis energy yang digunakan untuk dimasukkan ke dalam suatu sistem. Masukan atau input ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
Maintenance input 
Maintenance input merupakan input yang berhubungan dengan perawatan suatu sistem, dimana merupakan sebuah energy yang dimasukkan ke dalam sistem informasi, agar sistem informasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan optimal.

Signal input
Signal input merupakan energy yang merupakan sinyal, yang artinya, energy ini sangat berpengaruh terhadap proses transfer dan juga transmisi data atau informasi yang dimiliki sebuah host untuk diteruskan melalui sistem informasi menuju keluaran atau output.

Memiliki Output atau Keluaran dari Sebuah Sistem
Output atau keluaran merupakan karakteristik dari sistem informasi yang berikutnya. Output merupakan keluaran energy atau hasil yang diteruskan oleh input. Hasil atau output ini bisa berupa tampilnya data dan juga informasi yang muncul pada display user, yang berisi informasi. Dengan adanya output ini , maka setiap user yang menggunakan sistem informasi dapat mengakses dan juga memanfaatkan layanan informasi yang ditujukkan kepada dirinya, sehingga membuat sistem informasi dapat bekerja dengan optimal dan bermanfaat.
Memiliki Pengolah dan Pemrosesan Sistem
Karakteristik berikutnya yang harus dimilki oleh sistem informasi adalah sebuah pengolah data atau pemrosesan sistem. Pengolah data atau pemrosesan sistem ini merupakan komponen atau bagian di dalam sebuah sistem informasi yang memilki tugas utama untuk memproses input dari sebuah sistem informasi menadi keluaran atau output dari sebuah sistem informasi.

Singkatnya, processing system ini membantu proses pengolahan data secara keseluruhan yang ada did alam sebuah sistem informasi, lalu mentransmisikan hasil dari pengolahan data tersebut menuju output yang dikeluarkan oleh sistem dan dapat diakses oleh user.

Memiliki Sasaran dari Sistem
Karakteristik terakhir merupakan karakteristik yang mungkin paling penting dari sebuah sistem informasi. Karakteristik tersebut adalah sasaran dari sistem. Ya, sasaran dari sistem merupakan analisis berupa siapa saja yang akan menggunakan sistem informasi ini. Tanpa adanya sasaran dari pembuatan sistem, maka sudah pasti sebuah sistem informasi tidak akan bisa bermanfaat dan juga berguna.

Misalnya adalah, sebuah sistem informasi diimplementasikan untuk para auditor dan juga akuntan. Maka jenis dari sistem informasi yang akan diimplementasikan dan juga dikembangkan adalah jenis dari sistem informasi akuntasi, yang berisi data – data keuangan suatu eprusahaan dan juga organisasi.



Lanjuuut, sekarang kita membahas tentang elemen sistem. cuusss

Elemen Sistem
Sebuah system terdiri dari beberapa elemen didalamnya diantaranya yaitu:
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Karena tujuan dari sistem ke sistem yang lain itu beda looh.

2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang tampak secara fisik maupun yang tidak tampak. Contohnya niih masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya sisa pembuangan atau limbah. 

4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemprosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran system dan keluaran yang dikehendaki (standart).

Ada 2 macam Umpan Balik (Feedback), yaitu :
1. Umpan Balik Negatif
Bertujuan mengurangi penyimpangan-penyimpangan dari jalur standar sistem yang dapat menghambat pencapaian tujuan.

2. Umpan Balik Positif
Bertujuan menambah kekuatan gerak sistem untuk menguatkan pencapaian tujuan.

Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. 

Lingkungan 
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup system.


Karakteristik  Sistem
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. 

Berikut ini adalah karakteristik dari sebuah system, yaitu :

Teknologi Untuk Membangun Budaya Keselamatan

Studi kasus: Menggunakan Teknologi Untuk Membangun Budaya Keselamatan 10 tahun yang lalu, sistem kesehatan universitas virginia persema...